Eliminating Waste

Eliminating Waste (menghilangkan ‘sampah’)
Hal ini membutuhkan usaha yang terus menerus pada cost reduction untuk mempertahankan keuntungan di bidang manufaktur . Cara utama untuk mengurangi biaya adalah untuk menghasilkan , secara tepat waktu, dan menghilangkan ketidakbergunaan (waste).
Ada berbagai cara untuk menganalisis dan menerapkan cost reduction, mulai dari awal desain hingga  pembuatan dan penjualan .

Salah satu tujuan dari Toyota Production System , bagaimanapun, adalah untuk mencari ‘waste’ dan menghilangkannya . Hal ini dimungkinkan untuk mengungkap jumlah ‘waste’ sangat besar dengan mengamati anggota tim , perlengkapan, material dan organisasi di lini produksi yang sebenarnya .
Dalam setiap kasus , ‘waste’ tidak  pernah meningkatkan nilai , melainkan hanya meningkatkan biaya.

Perbaikan terus-menerus berfokus pada penghapusan tujuh jenis utama dari ‘waste’.
1. CORRECTION/SCRAP
2. OVER-PRODUCTION
3. WAITING
4. CONVEYANCE
5. PROCESSING
6. INVENTORY
7. MOTION


1 .Correction (Perbaikan)/ Scrap (Item Sisa)
‘waste’ akibat koreksi adalah hasil dari kualitas internal yang buruk . Memproduksi produk cacat atau produk yang memerlukan perbaikan menambah biaya tenaga kerja tambahan, bahan , sarana dan alat angkut.
Beberapa contoh adalah:
1 . ‘Waste’ untuk penanganan tambahan .
2 . ‘Waste’ untuk  tenaga kerja tambahan .
3 . Risiko cacat lebih disebabkan oleh penanganan tambahan.
4 . Risiko memberikan pelanggan produk yang lebih rendah .


Waste karena item sisa (scrap)  juga merupakan hasil dari kualitas internal yang buruk . Bila suatu item tersisa , dampaknya akan dirasakan di berbagai bidang.
1 . Kerugian finansial yang jelas berkaitan dengan item tersebut.
2 .;’Waste’ yang berhubungan dengan extra holding part dalam inventory .
3 . Tenaga Kerja yang ‘terbuang’ untuk memproduksi bagian yang rusak.
4 . ‘Waste’ akibat  penanganan, pemindahan dan pembuangan item sisa.
Meningkatkan mutu internal memiliki dampak yang signifikan pada bisnis .

2 . Over-Production
TPS memberikan perhatian khusus terhadap ‘Waste’ akibat  overproduksi .
Ada dua jenis overproduksi:
-    memproduksi terlalu banyak dan
-    memproduksi terlalu dini .
Over production mengundang lebih banyak ‘waste’ karena menyembunyikan masalah di bawah selubung inventory.
Berikut ini adalah contoh dari pemborosan yang diakibatkan oleh kelebihan produksi:
1 . Kebutuhan untuk bahan tambahan dan parts nya
2 . Peningkatan kebutuhan wadah untuk menyimpan seperti palet 
3 . Peningkatan kebutuhna kendaraan angkut (forklift , truk)
4 . Peningkatan stok dan peningkatan jam tenaga kerja untuk kontrol stok
5 . Peningkatan kebutuhan akan penyimpanan dan ruang untuk gudang

Faktor-faktor berikut adalah penyebab overproduction:
1 . Antisipasi terhadap kerusakan mesin , cacat dan ketidakhadiran
2 . Kekeliruan dalam menaikkan operational rate dan efisiensi
3 . Pemikiran bahwa penghentian line  adalah tindakan yang ' berdosa '
4 . Variasi dalam beban (load)

3 . Waiting (Menunggu)
Waktu adalah sumber daya yang terbatas . Dalam dunia manufaktur , waktu adalah uang .
Menunggu yang diakibatkan dari kerusakan , giliran , penundaan , tata letak yang buruk, atau urutan pekerjaan; harus dihilangkan . Preventive Maintenance dan changeovers yang cepat sangat penting untuk daya saing global . Mengurangi waktu siklus dengan menghilangkan menunggu dalam urutan kerja juga dapat memiliki efek mendalam pada produktivitas.

4 . Pengangkutan (Conveyance)
Layout tidak efisien dan hasil desain fasilitas dalam mengangkut  parts, material dan orang-orang adalah permasalahan terkiat pengangkutan .
Material harus maju dari satu sel atau posisi ke depan secepat mungkin tanpa berhenti di setiap tempat penyimpanan. Area Pengiriman harus dekat dengan Proses akhir. Tim kerja dan unit pendukung harus ditempatkan berdekatan .

5 . pengolahan (Processing)
Over processing adalah sesuatu yang sia-sia sebagaimana proses yang tidak sesuai.Karyawan harus belajar untuk mengidentifikasi over processing, dan melakukan processing yang sesuai tanpa menghabiskan lebih banyak waktu atau usaha daripada yang diperlukan .

6 . inventory
Mencegah persediaan yang tidak perlu adalah penting untuk keberhasilan dari Toyota Production System . Aliran kerja kontinu melalui setiap proses memastikan bahwa jumlah kelebihan persediaan dapat diminimalisasi . 
Inventory seringkali membutuhkan penanganan tambahan, yang membutuhkan pula tenaga kerja dan peralatan  tambahan.

7 . Motion
Wasted Motion mencakup waktu dan energi . Idealnya semua gerakan atau tindakan yang yang tidak perlu dieliminasi dari proses kerja . Wasted Motion sering diabaikan karena seolah merupakan bagian dari proses. Proses kerja harus dirancang sedemikian rupa sehingga item diposisikan dekat satu sama lain . Jumlah  aktivitas yang tidak perlu untuk mengubah , mengangkat dan mencapai sesuatu harus  dieliminasi . Peningkatan yang sama untuk menghilangkan gerakan sia-sia (Wasted Motion) sering memiliki manfaat ergonomis juga.
Tujuan dari Toyota Production System adalah untuk memastikan bahwa semua aktivitas menambah nilai pada produk. Sangatlah tidak bertanggung jawab untuk meneruskan pekerjaan yang tidak menghasilkan nilai tambah untuk melanjutkan pekerjaan .
Dengan memastikan bahwa semua pekerjaan memberikan nilai tambah ini berarti Kita membangun keamanan kerja ke dalam sistem produksi .